Certificación Internacional en Coaching

A través de este programa usted podrá obtener la Certificación Internacional en Coaching y transformarse en miembro de la International Coaching Community.

Certificación Internacional en Coaching de Equipos

Programa de certificación altamente especializado para crear equipos de trabajo más cohesionados, creativos y eficaces.

Certificación Internacional en Coaching de Negocios

Este programa le ayudará a desarrollarse como coach y a convertirse en uno de los selectos coaches de líderes.

Certificación Internacional en Coaching Ejecutivo

Este programa te permitirá lograr la acreditación como Coach de Líderes y Ejecutivos, que de forma efectiva ayuda a las organizaciones a desempeñarse en su mejor nivel.

Coaching de Vida

Este curso único está orientado a entrenar a los coaches para ayudar a las personas a equilibrar su vida.

Metodologi

International Coaching Community menggunakan program pelatihan dan metodologi yang diciptakan oleh Lambent.

Sekarang ini Metodologi coaching Lambent digunakan lebih dari 100 pelatihan setiap tahun di lebih dari 30 negara.

Dan telah digunakan untuk melatih lebih dari 12.000 orang di 60 negara sejak 2001. Metodologinya terstruktur dan telah diajarkan dengan menggunakan prinsip andragogy (teori dan praktek pendidikan orang dewasa), yang membantu memotivasi, menarik dan mengtransfer keterampilan dan pengetahuan secara efisien untuk orang dewasa.
Sertifikasi Internasional Lambent dalam Coaching disertifikasi oleh ICC pada level dasar pelatihan dan telah dievaluasi secara independen di universitas-standard level. Dan telah dianugerahi dengan European Quality Award (EQA) pada tahun 2010 oleh European Mentoring & Coaching Council (EMCC).

Struktur dan isi pelatihan dirancang khusus untuk mengajarkan kepada murid akan pengetahuan, keterampilan dan pengembangan diri. Ini sangat cocok buat semua level bisnis eksekutif

Metode ini terdiri dari garis besar yang terpadu dengan model coaching berikut ini:

  • Coaching ontológico (Fernando Flores, James Flaherty y Julio Ollala)
  • Estudios integrales (Ken Wilber)
  • Juego interior y coaching co-activo (Laura Whitworth ,Timothy Gallwey y Sir John Whitmore)
  • Psicología positiva (Martin Seligman)
  • Coaching basado en evidencias (Anthony Grant)
  • Programación neuro-lingüística (John Grinder y Richard Bandler) y
  • Coaching conductual (Perry Zeus y Suzanne Skiffington)

Metode ini cocok untuk mengembangkan eksekutif begitu juga bagi eksekutif untuk digunakan dalam mengembangkan orang lain.

Kerangka Teoritis

Metodologi tersebut mengikuti tiga tradisi pengetahuan dasar coaching:

a) Psikologi Humanistik dan hasil karya dari Abram Maslow dan Carl Rogers 

Prinsip-prinsip kunci dari psikilogi humanistik adalah:

– Orang-orang memiliki pengalaman yang sah/benar bagi nilai-nilai dan goal mereka sendiri.
– Orang-orang ingin menjadi versi yang terbaik bagi diri mereka sendiri
– Kita semua unik dan berharga
– Kita semua ingin bisa membuat keputusan kita sendiri dan mengaplikasinya dalam praktek sehari-hari

Ini semua merupakan prinsip dasar dari semua sekolah coaching.

b) Konstruktivisme
Sudut pandang ini berasal dari cybernetics dan kata-kata dari Heins vonFoerster. Kontruktivisme mengembangkan ide yang membantu menciptakan dunia dimana kita tinggal. Persepti kita mengenai realita adalah sebanyak pikiran kita mengkonstruksikan dunia di sekeliling kita. Untuk itu, coaching seharusnya menemukan bagaimana klien mengkonstruksi dunianya daripada mencoba untuk memberikan jawaban yang benar kepada mereka.

c) Linguistik
Orang-orang menggambarkan dunia dan mereka sendiri lewat bahasa, dan struktur bahasa membentuk dan menyebabkan batasan terhadap cara berpikir mereka. Coaching akan dingat terus bagaimana bahasa yang digunakan oleh klien mengindikasikan bagaimana mereka berpikir mengenai masalah mereka.

Metologi Lambent merupakan model terpadu, dengan basis teoritis yang kuat dan dikembangkan dari beberapa cabang pemikiran lainnya:

Ontological coaching. Ontological coaching berfokus pada sikap klien, dengan interaksi yang dinamis, klien memiliki bahasa, emosi dan fisiologi mereka. Ontological coaching memberi perhatian khusus pada mendengarkan terhadap klien. Mengamati pola bicara mereka, dan ekspresi emosi dalam gerakan mereka. Metodologi Lambent terus menjaga dimensi ini dalam pikiran,; klien merupakan satu orang seutuhnya: pikiran, hati dan jiwa. Prinsip dari ontological coaching terutama diambil dari hasil karya James Flaherty, Fernando Flores, dan Rafael Echeverria.

Integral Theory. Bidang psikologi transpersonal ini berkembang pesat yang berasal dari hasil karya seorang filsuf Amerika yaitu Ken Wilber. Model integral ini menggunakan rangkaian perspektif yang berbeda untuk mencapai pemahaman yang paling lengkap dari sebuah situasi. Berfokus pada baris pengembangan, kondisi pikiran sadar, jenis psikologi, dan tingkat pengembangan. Yang menggunakan interior dan exterior, perspektif individu dan koletktif. Perspektif merupakan bagian yang penting dari metodologi Lambent, Theory Integral menyediakan beberapa yang sangat bermanfaat.

The inner game and coercive coaching. Metodologi inner game sangatlah penting dalam pengembangan coaching. Diciptakan oleh Timothy Gallwey, yang berfokus pada mengatasi rintangan dari internal agar menjadi versi yang terbaik bagi anda sendiri. Metode ini dibawa ke Eropa oleh Sir John Whitmore. Coercive coaching juga merupakan model yang semula dikembangkan oleh Laura Whitworth di Amerika. Empat prinsip dari model ini secara alami, klien itu kreatif, bersumberdaya, dan mengintegrasi “seutuhnya”; dimana coaching seharusnya berfokus pada kehidupan klien sepenuhnya. Coercive coaching juga memberikan penekanan khusus pada intuisi coach sebagai alat pendukung coaching.

Positive psychology. Cabang ini mengikuti ide Abram Maslow pada realisasi diri. Martin Seligman telah menggunakan dan mengembangkan teori ini di Amerika. Positive psychology berfokus pada kesejahteraan mental dan riset emosi positif dan apa yang bisa dilakukan orang-orang untuk menambahkan lebih hal ini pada kehidupan mereka. Pertimbangkan betapa pentingnya harapan dan rasa optimis sebagai ciri-ciri karakter. Cabang ini telah membawa kreasi sekolah coaching yang dikenal sebagai “Authentic Happiness”.

Neuro-linguistic programming (NLP). Ini merupakan sistem psikologi yang dikembangkan oleh Richard Bandler dan John Grinder di Amerika pada tahun 1970an dan kemudian dikembangkan oleh Robert Dilts. NLP belajar mengenai struktur pengalaman subyektif seseorang. Komunikator yang hebat telah dianalisa untuk melihat bagaimana mereka mencapai hasil.  Refleksi dari namanya: “neuro” yang mengacu pada pikiran, “linguistics” mengacu pada bahasa, dan “programming” mengacu pada urutan tindakan yang dilakukan untuk mencapai sebuah tujuan. NLP mengadopsi fokus pragmatis berdasarkan model keunggulan dan mengajarkan banyak keterampilan penting dan berbagai tool yang digunakan di dalam coaching.

Behavioral coaching. Model ini fokus pada perilaku eksternal atas goal interior dan berusaha untuk menerapkan modifikasi perilaku yang berkelanjutan dan terukur. Ini terutama diaplikasikan dalam konteks bisnis. Metodologi Lambent mengakui pentingnya hasil yang terukur bagi individu, team dan organisasi karena dampak dari coaching bisa dievaluasi dari berbagai aspek. Coaching mengubah pikiran dan emosi, dan ini mendorong perubahan dalam perilaku. Behavioral coaching terutama dikembangkan oleh Perry Zeus dan Suzanna Skiffington di Australia. Metodologi Lambent juga mengikuti kerangka coaching yang berdasarkan evidence (bukti), yang didefinisikan sebagai “Penggunaan kecerdasan dan ketelitian pengetahuan terbaik saat ini terintegrasi dengan keahlian praktisi dalam membuat keputusan mengenai cara menyampaikan coaching kepada coaching klien individu dan dalam merancang dan mengajarkan program training coach.”

Pembuat model dari metodologi Lambent, Andrea Lages dan Joseph O’Connor, telah menulis dua buku mengenai coaching. Buku kedua mereka, How Coaching Works, telah dinominasi sebagai Buku Bisnis Terbaik tahun 2007 oleh Financial Times.

 

Metodologi dan struktur

Metodologi Lambent dan model mengikuti prinsip pendidikan orang dewasa (andragogy):

  • Orang dewasa adalah independen dan memiliki inisiatif sendiri. Mereka ingin bebas mengatur pendidikan mereka sendiri. Trainer seharusnya melaksanakan peran fasilitator dan membimbing peserta terhadap pengetahuan mereka sendiri daripada memberikan informasi kepada mereka.
  • Orang dewasa butuh menghubungkan pendidikan dengan pengetahuan dan pengalaman hidup mereka sendiri; mereka belajar lebih baik ketika mereka menerapkan dan menggunakan pengalaman dan pengetahuan yang relevan yang mereka miliki pada topik tersebut dan ketika teori dan konsep  berhubungan dengan pengalaman tersebut.
  • Orang dewasa khawatir mengenai pencapaian goal mereka. Untuk alasan tersebut, trainer seharusnya memperlihatkan kepada peserta bagaimana training akan membantu mereka mencapai goal mereka.
  • Orang dewasa butuh untuk melihat pendidikan sebagai sesuatu yang bisa diterapkan pada pekerjaan mereka atau tanggungjawab lainnya untuk menemukan itu berharga.
  • Orang dewasa itu praktis dan fokus pada aspek pelajaran yang lebih bermanfaat bagi pekerjaan mereka.
  • Orang dewasa butuh dihargai
  • Pendidikan orang dewasa mengikuti Kolb’s Experiential Learning Model (ELM), termasuk pengalaman, refleksi, konseptualisasi dan pengujian.

Struktur dari training coaching Lambent dan cara mengajarnya mengikuti prinsip-prinsip penting ini. Semua trainer kami sangat pengalaman dan dilatih khusus berfokus pada metodologi Lambent.

Permintaan informasi lebih lanjut mengenai sertifikasi

Eror: Formulir kontak tidak ditemukan.